Welcome!!!! Welcome!!!

Kamis, 17 Februari 2011

Dari Rasa Ingin Tahu Menjadi Ilmu

Matematika & IAD
17 Februari 2011

Ilmu pengetahuan?? apa itu??
makanan? minuman? atau sebuah benda?
tentu saja bukan...

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia telah ilmu pengetahuan bersahabat dengan ilmu pengetahuan sejak dahulu kala.. ilmu pengetahuan  banyak membantu kehidupan kita sehinggga kehidupan manusia sekarang ini semakin maju..
Apa yang di maksud dengan ilmu pengetahuan?
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.

Bagaimana ilmu pengetahuan dapat ada??
Dari manakah asalnya??

Ilmu pengtahuan tentu saja berasal dari manusia, yang sehari-hari mempergunakanya, bahkan semenjak zaman purba. Berawal dari sebuah keinginan yang dibekali oleh Allah SWT sejak lahir, seorang manusia  dengan rasa ingin tahu akan hal-hal disekitarnya, kemudian manusia tersebut melakukan banyak hal untuk mencari jawabannya mulai dari mengamati, menyentuh, meraba, dll, dan kemudian  dengan akal yang dimiliki, manusia itu mendeskripsikannya dalam pikiran akan hal-hal tersebut baik hal tersebut berbahaya atau tidak, enak atau tidak enak, keras atau lunak, dsb.
            Pada awalnya pengetahuan hanyalah sebuah deskripsi manusia, belum menjadi sebuah hal yang dapat menjelaskan tentang hal-hal tersebut, dan kemudian munculah filsafat, pada zaman ini manusia mulai benar-benar mencari jawaban dari suatu hal, dan manusia mulai mengemukakan pendapatnya untuk menjelaskan hal-hal yang di amati.

Sejarah Perkembangan Filsafat
Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada [agama] lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.
Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat

Dan kemudian munculah filsafat dan para filsuf lainnya di daerah lainnya, diantaranya :

Filsafat Barat

 adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi filsafat orang Yunani kuno.
Tokoh filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, RĂ©ne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.
            Pada filsafat barat mempelajari ilmu-ilmu tentang :
·         Metafisika, Ontologi dan Kosmologi
·         Epistomologi
·         Aksiologi : Etika dan Estetika

Filsafat Timur
adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di India, Republik rakyat Cina dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Ciri khas dari filsafat ini lebih menjadi sebuah kepercayaan bagi mereka. Tokoh Filsafat timur antaralain Siddharta Gautama/BuddhaBodhidharma, Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi dan juga Mao Zedong.

Filsafat Timur Tengah 
Dilihat dari sejarahnya merupakan para filsuf yang bisa dikatakan juga merupakan ahli waris tradisi Filsafat Barat. Sebab para filsuf Timur Tengah yang pertama-tama adalah orang-orang Arab atau orang-orang Islam dan juga beberapa orang Yahudi, yang menaklukkan daerah-daerah di sekitar Laut Tengah dan menjumpai kebudayaan Yunani dengan tradisi falsafi mereka. Lalu mereka menterjemahkan dan memberikan komentar terhadap karya-karya Yunani. Bahkan ketika Eropa setalah runtuhnya Kekaisaran Romawi masuk ke Abad Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik Yunani, para filsuf Timur Tengah ini mempelajari karya-karya yang sama dan bahkan terjemahan mereka dipelajari lagi oleh orang-orang Eropa. Beberapa nama filsuf Timur Tengah adalah Ibnu Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran dan Averroes.
Filsafat Islam
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat lain masih 'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru Tuhan 'sudah ditemukan, dalam arti bukan berarti sudah usang dan tidak dbahas lagi, namun filsuf islam lebih memusatkan perhatiannya kepada manusia dan alam, karena sebagaimana kita ketahui, pembahasan Tuhan hanya menjadi sebuah pembahasan yang tak pernah ada finalnya.
Filsafat Kristen 
Mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi tantangan zaman di abad pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen tengah berada dalam zaman kegelapan (dark age). Masyarakat mulai mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya. Filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan. Hampir semua filsuf Kristen adalah teologian atau ahli masalah agama. Para filsuf Kristen diantaranya Santo Thomas Aquinas dan Santo Bonaventura.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat

Setelah munculnya filsafat di berbagai penjuru dunia mulailah adanya pengujian-pengujian teori-teori filsafat(kecuali agama), apakah benar atau tidak. Dan dengan berkembangnya pengetahuan manusia mulai mengklarifikasikan hal-hal yang di jelaskan dalam filsafat menjadi berbagai macam ilmu seperti ilmu ekonomi, biologi, sosiologi, dll. Dengan demikian terbentuklah ilmu pengetahuan yang lebih spesifik menjelaskan hal-hal yang ada, tidak hanya sebuah teori, ilmu-ilmu tersebut juga di uji akan kebenarannya.
            Apakah hanya sampai di sini? Tentu tidak rasa ingin tahu manusia tidak hanya sampai disini, rasa ingin manusia terus ada dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada, bahkan menjadikan teori yang lama menjadi lebih sempurna ataupun menjatuhkan teori lama yang telah di uji kembali. Sebagai contoh teori egosentris yang mengatakan bahwa “bumi sebagai pusat tata surya” yang kemudian dijatuhkan oleh teori Helio sentris yang mengatakan bahwa “matahari sebagai pusat tata surya”.
            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu manusia dan dilakukan upaya untuk mencari jawaban yang kemudian di deskripsikan oleh manusia dan di bantu akal yang dimiliki oleh manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar